Nur ice urniasih xps3
Senin, 03 Juni 2013
Marching
band adalah istilah dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada sekelompok
barisan orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan
sejumlah kombinasi alat musik atau Alat Drum (Alat Band tiup,
perkusi, dan sejumlah instrumen pit) secara bersama-sama. Penampilan
marching band merupakan kombinasi dari permainan musik (tiup, dan
perkusi) serta aksi baris-berbaris dari pemainnya. Umumnya penampilan Marching Band dipimpin
oleh satu atau dua orang komandan lapangan dan dilakukan baik di
lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk
formasi dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur
koreografi dari Alat Drum Band atas lagu yang dimainkan, dan diiringi pula dengan aksi tari yang dilakukan oleh sejumlah pemain bendera.
Pengertian Pendidikan Menurut Ahli
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan
yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir
pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal
tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan
adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga
memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita
yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam
berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan
bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh
banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam
kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman
kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti
kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.”
Baiklah langsung saja kita paparkan beberapa pengertian pendidikan menurut beberapa sumber.
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS
No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata
pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan
akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau
perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan
yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sedangkan pengertian pendidikan
menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang
secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti
termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan
dari manusia.
Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak
untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Sabtu, 25 Mei 2013
Pendidikan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah versi stabil, diperiksa pada tanggal 29 April 2013. Ada perubahan templat/berkas menunggu peninjauan.
Akurasi | Terperiksa |
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Filosofi pendidikan [sunting]
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Fungsi pendidikan [sunting]
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:- Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan kebudayaan.
- Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
- Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
- Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
- Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
- Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin integrasi sosial.
- Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber inovasi sosial.
Lihat pula [sunting]
|
Artikel bertopik pendidikan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendidikan&oldid=6800884"
Kategori tersembunyi:
Menu navigasi
Peralatan pribadi
Ruang nama
Komunitas
Wikipedia
Cetak/ekspor
Peralatan
Bahasa lain
- Afrikaans
- አማርኛ
- Aragonés
- العربية
- অসমীয়া
- Asturianu
- Azərbaycanca
- Žemaitėška
- Беларуская
- Беларуская (тарашкевіца)
- Български
- বাংলা
- བོད་ཡིག
- Brezhoneg
- Bosanski
- Català
- Cebuano
- Corsu
- Česky
- Cymraeg
- Dansk
- Deutsch
- Ελληνικά
- English
- Esperanto
- Español
- Eesti
- Euskara
- Estremeñu
- فارسی
- Suomi
- Võro
- Føroyskt
- Français
- Furlan
- Gaeilge
- Gàidhlig
- Galego
- Gaelg
- Hak-kâ-fa
- עברית
- हिन्दी
- Fiji Hindi
- Hrvatski
- Kreyòl ayisyen
- Magyar
- Հայերեն
- Interlingua
- Ilokano
- Íslenska
- Italiano
- ᐃᓄᒃᑎᑐᑦ/inuktitut
- 日本語
- Basa Jawa
- ქართული
- Қазақша
- Kalaallisut
- ភាសាខ្មែរ
- ಕನ್ನಡ
- 한국어
- Къарачай-малкъар
- Kurdî
- Latina
- Lëtzebuergesch
- Limburgs
- ລາວ
- Lietuvių
- Latviešu
- Basa Banyumasan
- Македонски
- മലയാളം
- Монгол
- मराठी
- Bahasa Melayu
- Malti
- Mirandés
- မြန်မာဘာသာ
- Nnapulitano
- नेपाली
- नेपाल भाषा
- Nederlands
- Norsk nynorsk
- Norsk bokmål
- Novial
- Nouormand
- Occitan
- Picard
- Polski
- Piemontèis
- پنجابی
- پښتو
- Português
- Runa Simi
- Română
- Русский
- Русиньскый
- Саха тыла
- Sicilianu
- Scots
- Sámegiella
- Srpskohrvatski / српскохрватски
- සිංහල
- Simple English
- Slovenčina
- Slovenščina
- Soomaaliga
- Shqip
- Српски / srpski
- Svenska
- Kiswahili
- தமிழ்
- తెలుగు
- Тоҷикӣ
- ไทย
- ትግርኛ
- Tagalog
- Tok Pisin
- Türkçe
- Татарча/tatarça
- Українська
- اردو
- Vèneto
- Tiếng Việt
- Volapük
- Winaray
- 吴语
- ייִדיש
- 中文
- Bân-lâm-gú
- 粵語
- Sunting interwiki
- Halaman ini terakhir diubah pada 04.30, 29 April 2013.
- Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kamis, 23 Mei 2013
Sejarah Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini bagian dari seriSejarah Indonesia |
---|
Lihat pula: Sejarah Nusantara |
Prasejarah |
Kerajaan Hindu-Buddha |
Kutai (abad ke-4) |
Tarumanagara (358–669) |
Kalingga (abad ke-6 sampai ke-7) |
Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-13) |
Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9) |
Kerajaan Medang (752–1006) |
Kerajaan Kahuripan (1006–1045) |
Kerajaan Sunda (932–1579) |
Kediri (1045–1221) |
Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14) |
Singhasari (1222–1292) |
Majapahit (1293–1500) |
Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15) |
Kerajaan Islam |
Penyebaran Islam (1200-1600) |
Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521) |
Kesultanan Ternate (1257–sekarang) |
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825) |
Kesultanan Malaka (1400–1511) |
Kerajaan Inderapura (1500-1792) |
Kesultanan Demak (1475–1548) |
Kesultanan Aceh (1496–1903) |
Kesultanan Banten (1527–1813) |
Kesultanan Cirebon (1552 - 1677) |
Kesultanan Mataram (1588—1681) |
Kesultanan Siak (1723-1945) |
Kerajaan Kristen |
Kerajaan Larantuka (1600-1904) |
Kolonialisme bangsa Eropa |
Portugis (1512–1850) |
VOC (1602-1800) |
Belanda (1800–1942) |
Kemunculan Indonesia |
Kebangkitan Nasional (1899-1942) |
Pendudukan Jepang (1942–1945) |
Revolusi nasional (1945–1950) |
Indonesia Merdeka |
Orde Lama (1950–1959) |
Demokrasi Terpimpin (1959–1965) |
Masa Transisi (1965–1966) |
Orde Baru (1966–1998) |
Era Reformasi (1998–sekarang) |
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya. |
Prasejarah [sunting]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Nusantara pada periode prasejarah
Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar 10.000 tahun yang lalu.Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60 000 sampai 70 000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktik-praktik megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.
Langganan:
Postingan (Atom)